WeLcome in My blog!!!

I already love written since i was in junior high school...

Hope this blog will help all of reader...

share their problem...

solve their problem...


Tuesday, September 29, 2009

Maafkan Aku...

Perasaan ini yang masih ada didalam hati, keadaan yang ramai namun aku tetap masih merasa

sepi. Begitu juga rasa kecemburuanku dimulai, karena aku tidak memiliki siapapun dengan

keadaan hati yang sepi ini.

Apa saja yang membuatnya bahagia akan kulakukan, meskipun hal itu sesuatu

yang mustahil.

Perasaan ini masih begitu sama ketika aku melihatnya untuk pertama kali, melihat pancaran

matanya, melihat senyumannya, mendengar suaranya yang begitu sabar memberikan saran

terbaiknya untuk semua masalahku dan melihat ketulusan hatinya mencarikan sebotol

minuman untukku yang saat itu sedang kehausan. :)

Mungkin aku sama sekali tidak akan bisa mejelaskan betapa dia begitu sabar menuntun langkah

demi langkah sampai aku bisa menerima perasaannya dan memberikan seluruh

perasaanku untuknya
.

Kehadirannya sungguh berharga bagiku.


Semua rasa curiga kepadanya, mungkin karena aku takut kehilangan dirinya.

Aku tidak mau dia berpaling dariku. Apalagi sampai pergi dariku.


Sekarang kusadari semua yang telah kulakukan, justru membuat hatinya terpenjara..
membuatnya merasa kesepian sama seperti ku.. dan aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk memperbaiki semuanya...


tapi satu yang pasti aku tidak akan berhenti berusaha untuk dia...
:)



Maaf yah...


Kalau aku masih banyak kekurangan untuk kamu...

Thursday, September 24, 2009

Saya sudah berusaha...

Malam ini aku masih termangu melihat layar komputer yang menyala. Kalau sudah kembali teserang insomnia, aduh... rasanya tidak ada kerjaan lain selain menulis. Sepulang sehabis hang-out bersama dengan teman2 SMA ku, aku jadi mengingat sebuah cerita yang sewaktu SMA pernah kutulis tapi belum sempat kupublikasikan karena cuma sepenggal paragraf kecil...

So, dis second story, i will tell u ...

Pernahkan membayangkan jatuh cinta?Pasti indah banget kan?
Sekarang coba kamu bayangkan, bagaimana rasanya kalo pasanganmu memenuhi hari-harimu sehingga rasanya ruang gerakmu menjadi semakin terbatas? Tapi..... *umm.. always..ada "tapi"* kamu sama sekali ga' merasa keberatan.... justru merasa sangat fine,,malah rela memberi lebih banyak lagi setiap harinya...

Sama seperti Sasha, perempuan ini juga sedang jatuh cinta setengah mati *ahh... setengah mati, jatuh cinta aja pakai bawa2 mati segala* dengan Indra. Awal kisah cinta mereka sangat indah seperti sebuah dongen seorang pangeran dan putri yang saling jatuh cinta. Sasha sering bercerita pada Indra mengenai mantan kekasihnya. Begitu juga Indra, walaupun tidak selengkap Sasha.
Sampai suatu ketika... Sasha menggantungkan sebuah pertanyaan pada hatinya...

Siapakah yang akan aku bela jika aku berhadapan antara cinta dan karier?

Banyak perempuan yang menutup kariernya dan memihak pada cinta. Terutama mereka yang telah memiliki bayi. Mereka memutuskan untuk meninggalkan dunia kerja dan menjadi ibu rumah tangga Tapi ada juga yang berkeras untuk tetap berkarier. Coba tanyakan pada Sasha apa yang ia inginkan?

Sasha mencintai pekerjaannya. Tapi tidak dengan Indra. hanya di bibir saja, dia mengatakan bahwa dia sangat mendukung karier Sasha. Tapi semakin lama, Indra mulai mengeluhkan kesibukan Sasha yang tak kunjung selesai. Indra merasa perhatian Sasha mulai tersedot urusan pekerjaannya.Indra cemburu pada teman-teman kantor Sasha. Indra kesal dengan waktu mereka berdua yang berkurang karena Sasha harus berbagi dengan urusan pekerjaan.
Akibatnya, Indra mulai menjadi-jadi sikapnya. Dia mulai berani mereject semua teman-teman Sasha. Mulai berani berkomentar pedas tentang Sasha.


Kini Sasha merasa tidak nyaman dengan apa yang Sasha lakukan.



Setiap saat saya bersama Indra, saya merasa jantung ini berdebar-debar..menunggu ada

perkataan apalagi yang negatif keluar dari mulutnya.. kemudian berusaha menerima dan

berjanji untuk memperbaikinya.


Sungguh saya berusaha keras untuk memperbaiki ketidakberesan pada diri saya. Saya tidak

mau Indra marah-marah, kecewa, bahkan emosi. Saya sungguh tidak ingin hari-hari Indra

menjadi rusak karena saya.


Bahkan dalam mimpi , saya mulai dikejar-kejar bayangan hitam yang tidak jelas. Kemudian

menjadi terbangun dengan perasaan yang tidak menentu. Kemudian keesokan malamnya, saya

jadi sulit tidur. Saya merasa hidup saya perlahan-lahan memudar.




Menjadi tidak semenarik dulu...

Monday, September 21, 2009

Jangan tidur dulu.. aku masih ingin bercerita...

Jangan tidur dulu... aku masih ingin bercerita...

Aku masih termangu di sebuah tempat makan. Ini masih hari pertama idul fitri, hari kedua dari liburan kantor, hari kesepuluh sejak aku membaca novel yang baru saja dibeli masih hari yang sama dimana ketika aku bangun dan masih selalu merindukan cintaku.. Sesekali aku memandangi gelas tinggi berisikan cappucinno, menikmati cemilan favoritku pangsit goreng lengkap dengan saus asam manis, Aku tersenyum menyadari Tuhan masih begitu sayang dengan diriku...

Kalau aku berpikir lagi tentang apa yang kulalui sejauh ini, apa yang sudah kulewati sejauh ini, ak selalu bertanya setiap harinya kepada Tuhan, kira-kira kejutan apa lagi yang disiapkan Tuhan untuk aku besok? Ya, ... aku selalu berharap dan bertanya seperti itu...

Ini cerita pertamaku yang kupublikasikan di blog ini... tujuanku cuma berbagi...paling tidak some where, and some how... si empunya cerita (walaupun dia tidak membacanya, tapi ia tahu aku sudah berusaha sejauh ini) bisa tersenyum bahagia dan puas.

Fay. Perempuan ini berusia 26 tahun ketika aku mengenalnya disebuah kafe yang terletak di kemang. Aku masih berusia 20 tahun, dan sedang berlibur. Fay sudah menikah dan ketika itu ia sedang hamil 3 bulan. Fay adalah istri sepupu dari seorang temanku yang sekarang sudah aku tidak dengar lagi kabarnya.. yah aku kehilangan kontak dengannya. Tapi sampai sekarang apa yang dialami Fay tidak pernah aku lupakan. Bahkan sungguh sangat mempengaruhi pemikiran ku sampai saat ini.
Aku mengenal Fay sebagai seorang wanita cantik walaupun tampak bodoh. *yeah, i just trying to be honest* itu kesan pertamaku untuk Fay. Ia tampak sangat ringkih untuk ukuran badan seorang wanita yang tengah hamil muda kala itu.

Temanku itu bercerita kalau sepupunya, suami si Fay sering berada diluar kota. Jarang sekali pulang, paling hanya sebulan sekali. Tampaknya temanku itu tidak begitu mengenal Fay dengan baik. Temanku hanya tahu kalau Fay itu hanya seorang wanita yang dibawa sepupunya dari pulau Batam untuk dinikahi. Jujur saja, temanku kurang suka *umm..tepatnya si dia uanderestimate gitu* dengan Fay. Ada saja alasannya, Fay tidak bisa bergaul, pemalu,pendiam, ga modis...bla..bla..bla..yah temanku itu punya 1001 alasan menjauhi Fay.

Tapi waktu itu berbeda, temanku membutuhkan tumpangan tempat tidur sampai dia menemukan apartemen baru, so... menumpang hiduplah dia di rumah Fay. Aku yang ketika itu berlibur, otomatis menginap dirumah Fay juga. Daripada bayar kos mahal, mending gue nginep dirumah dia lah... kan ni rumah sepupu gue juga... hihii, itu jawaban temanku ketika aku bertanya kenapa dia mau tinggal dengan Fay padahal dia tidak menyukainya. Cerdas...dan Licik.. :p

menurutku Fay ramah, dan ternyata tidak sebodoh yang kubayangkan hehehe... paling tidak dia pandai memasak. Hal yang belum bisa aku lakukan :( masakannya sungguh lezat, terutama kalau dia memasak ayam goreng mentega. Fay suka bercerita kepadaku, mungkin lebih tepatnya mengeluh... dia suka bilang capek. aku pikir dia capek masak. hahaha.. jadi ketika itu aku bilang ke temanku untuk makan diluar saja. Tapi ternyata bukan itu...

Dear Via,

Kamu sungguh tampak sangat dewasa dibanding dengan umur kamu, aku pikir kamu seumur denganku. tapi kamu masih jauh lebih muda. Vi, mungkin kamu kaget menerima surat ku ini. yah...aku ga tau harus cerita ke siapa. Tapi aku berharap aku bisa mempercayai kamu.
Vi, kata kamu suka menulis.. aku ingin suatu saat kamu menulis kisahku ini, entah kapan tapi aku berharap seperti itu...

Vi, aku ini seorang wanita penghibur sebelum Ko Tedi membawaku ke jakarta. Menjadi seorang cabo..juga bukan pilihan hidupku. Tapi aku begitu mempercayai cinta yang ada... yang katanya ga' akan menyia-nyiakan aku. Aku bodoh yah , Vi. Iya, aku ini mungkin memang bodoh.. aku sekolah juga ga tamat, tapi apa iya orang bodoh ga boleh mencintai dan dicintai dengan tulus??
Ko Tedi begitu baik membawa ku kejakarta.. Ia mau menyekolahkan ku Vi... di saat umurku sudah setua ini, dan dalam keadaan hamil. Anak ini bukan anak nya Ko Tedi. Ia tidak pernah menyentuhku, apalagi meniduriku. Ko Tedi bukan orang seperti itu. Ia berbohong ke keluarganya bahwa aku adalah pacar yang selama ini dikasihinya. kallo aku mengingat itu semua, aku begitu menyesal karena ga kenal dia lebih dulu. Aku begitu mencintai dia Vi..

Santo adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan kehamilanku ini. Kami menikah diusia muda ketika itu aku sama seperti mu 20 tahun, dan dia 23 tahun. Kami saling mencintai. Dia berkerja sebagai ABK sebuah kapal angkut yang sering beroperasi didaerah kami. Kehidupan kami waktu itu sangat keras. Aku bekerja sebagai seorang pramuniaga toko dan dia ABK. Santo pemabuk, penjudi dan pemakai... sungguh Vi, jangan pernah jadikan orang dengan kriteria seperti itu menjadi suamimu... sungguh.. jangan pernah... Yah, Santo terlibat hutang akibat kalah berjudi dengan beberapa ABK lain. kata Santo, jumlahnya cukup besar. Dan kamu tahu, Vi.. Santo memohon-mohon berlutut didepanku... supaya aku mau ditiduri oleh teman-teman ABK nya itu sebagai pelunasan hutangnya. Hutang itu bukan aku yang melakukan, hutang yang bukan diambil untuk membahagiakan aku.
Aku menolak, aku menolak Vi...sungguh aku menolak. Tapi aku luluh... aku menyerah..karena tidak tega melihat Santo yang menderita. Vi, jangan... jangan...jangan pernah mengorbankan apapun untuk orang yang jelas-jelas tidak menghargaimu.. jangan pernah sekalipun. Kupikir itu semua sudah selesai, tapi ternyata tidak...timbul hutang-hutang yang lainnya... hutang obat, hutang judi, hutang ..hutang dan hutang... dan aku.... selalu jadi malaikat kecil yang bodoh karena cinta...menjadi penolong setianya.
Aku menjadi pelacur....

Mana kebahagiaan yang selalu kamu janjikan kepadaku...
Mana keindahan yang ingin kamu berikan kepadaku...
MAna..mana..mana...

Seumur hidupku , aku cuma bertanya seperti itu Vi... Cinta ku yang besar ke Santo, membuatku menjadi penjaga setia nya, malaikat kecilnya... yang seharusnya ia lakukan untukku...
Santo menjualku ke ko Tedi, Ko tedi memang menyukai ku dari awal. Aku berpikir cara satu2 nya aku menyelamatkan sebagian kecil dari sisa hidupku adalah ikut Ko tedi,dan menikah dengannya. Ak ga memanfaatkannya yah Vi... aku cuma ingin lepas dari Santo.

Tapi setelah aku tahu aku hamil, yang aku sendiri ga tau anak dari siapa... Aku begitu menyesal. Aku merasa tidak pantas mendampingi Ko Tedi. Walaupun begitu, Ko Tedi selalu meyakiniku.. bukan masalah kamu pantas atau tidak pantas untuk mendampingiku, tapi maukah kamu tetap mendampingi aku dalam keadaan apapun...
Vi, cinta itu kadang membimbangkan kita seperti berada di persimpangan jalan. Kita ga tahu mana jalan yang tepat menuju cinta yang benar-benar kita inginkan. Vi, jangan meyakini diri terlalu dalam. Lihatah kenyataan, jangan membangun mimpi yang semu...
Aku harap kamu bisa menemukan cinta sejatimu...

-Fay-

Chiru menatap surat itu.mengingat kenangan itu.
Fay meninggal ketika melahirkan anak pertamanya. Kabar itu yang kudengar terakhir kali dari temanku, pada oktober 2006.

* * *

" Ci... yuk... pulang. Udah ditunggu di bawah parkiran" kata-kata adikku membuyarkan lamunanku. aku menggangguk. beranjak pulang.
Fay, tq for everything... :)