A letter from heart

Trust me! when he treat you bad,but u can still ♥ him well n be patient, he will regret for what he has done for you,,even he doesn't tell u..

Dear Billy,

Kata-kata itu trus terngiang di kepalaku, pikiranku,mungkin aku sedang mencoba meresapi kata demi kata atau bahkan huruf demi huruf?? who knows? tapi satu yg jelas dan sudah pasti adalah kata-kata itu seperti telah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Sepahit apapun yg harus atau sudah kualami, aku harus tersenyum...ku rasa kamu tau apa kata itu sayang...

Air mata yang terjatuh setiap detiknya, seperti tidak cukup melukiskan perasaanku ketika berhadapan dengan dirimu. Kamu ga' akan pernah tau atau membayangkan rasanya jika kamu menjadi diriku. Kenyataan bahwa aku terlalu mencintaimu bahkan ketika aku merasa semua yang menjadi keinginan ku sudah tidak penting lagi. Ketika aku hanya memikirkan kebahagiaanmu...

Kamu ga' akan pernah bisa... mengerti apa yang kita jalani selama ini seperti himpitan 2 papan besar dan diriku di tengah itu semua. Kamu tinggal menunggu detik2 kehancuran aku tepat dihadapanmu.. Apakah semua terdengar berlebihan?tolong jangan diulangi lagi...jangan... tapi....Sayang, apa salah dan kurangku pada dirimu?

apa kamu tahu sayang...perasaanku tak'kan pernah terhapus...


always love u so much,


- Laura -



Dear Laura,


Maafkan aku... atas ketidaksempurnaan ku selama ini. Ketika aku membuka mataku pagi ini, aku melihat kegelapan yang pekat sekali, sungguh berbeda dengan semua yang ku alami ketika kamu...ya...kamu Laura... ketika kamu masih bersama aku, berbagi semua keluh kesah sepanjang hari, berbagi tawa canda setiap detiknya...

Aku masih ingat dengan jelas, aroma dari secangkir kopi hangat yang selalu kamu sajikan setiap pagi... belaian lembut tanganmu yang membangunkanku... ciumanmu yang selalu kamu berikan di setiap pagi dan malam hari.

Betapa indahnya dunia ketika kamu masih bersamaku.. meski kita berjauhan, setiap malam kamu selalu menunggu telepon dariku, yang aku sadari aku suka lupa waktu... dan membiarkanmu menunggu terlalu lama.. dan yg selalu aku sesalkan, kenapa aku masih saja mengecewakanmu... membiarkan kamu bertahan diatas puing2 hubungan yang rapuh...yang entah kapan saja bisa membahayakan dirimu...

Aku masih jelas mengingat setiap usahamu membangkitkan semangatku ketika aku merasa aku tidak berguna... setiap usahamu membuat aku tersenyum dan menganggap bahwa pekerjaanku bukanlah sesuatu yg sulit untuk dihadapi... setiap usahamu menahan tangis ketika aku membuatmu terluka, dan berkata,"tidak apa2"... maafkan aku yah sayang...

Entah kenapa saat ini, aku melihat cahaya ku sudah meredup. terbawa mati bersama keegoisanku...

Aku hanya tidak mampu...sungguh Laura... aku sungguh tidak rela..tidak akan pernah bisa merelakan tanganmu digenggam orang lain...karena tangan mungil milikmu itu yang tidak melepaskan jemariku walau sedetikpun ketika aku berjalan tertatih... membelai punggungku dan memeluk erat tubuhku ketika aku tidur. Aku tidak rela senyumanmu itu bukan untukku lagi... Sekarang tidak ada yang merapikan pakaian ku, merapikan gaya rambutku... berkomentar ketika aku salah kostum... tapi tidak mencelaku.

Aku tahu sekarang semua sudah terlambat, tidak ada yang bisa aku lakukan untuk membuat kamu kembali kepadaku... Ya Tuhan, kembalikan Laura kepadaku...

Dia harta yang paling berharga dan terindah di perjalanan hidupku... hanya dia yang mampu membuat semuanya tampak menyenangkan, jauh lebih mudah dari yang dibayangkan, aku butuh dia Tuhan....


(surat ini belum selesai sampai Laura menemukannya di balik jas yang dikenakan Billy ketika terbaring di peti matinya. Sampai saat ini, belum jelas siapa yang menaruh surat ini di jas Billy....)